Jumat, 26 Februari 2010
Love
Senin, 18 Januari 2010
Antena 3G Untuk Koneksi Intenet
Membuat antena 3G untuk perkuat sinyal Handphone
Saking jengkelnya dengan koneksi 3G . Kahirnya iseng-seng buat antena dengan wajan. Ide ngikutin caranya mas goen sim mbahnya antena wajan bolik….
Walau Belum terlalu sempurna dalam perhitungan karena menggunakan peralatan seadanya, namun setidak-tidaknya sinyal yang muncul di HP saya bertambah 2 bar. Lumayan karena koneksi internet menjadi tidak putus-putus dan stabil. Sampai saat ini saya masih mencari cara dan solusi agar posisi antena dapat dengan mudah diposisikan mengarah kepada BTS yang terdekat. Sebagai referensi mencari BTS terdekat yang mengarah ke HP anda anda dapat mendownload Aplikasi Google Map pada HP anda.
Kemarin berhasil menginstall pada HP Samsung sya tersebut. Dan BTS yang aktive pada HP saya muncul kedip-kedip setelah kita klik option My Location pada aplikasi google map pada HP anda. Kemudian kita arahkan deh ke sana… dan selancar menjadi lebih lancar.
Sebagai tambahan dalam membuat antena 3g ini koneksi ke Handphone dilakukan dengan bluetooth. Bila susah mendapatkan wajan, mungkin membuat antena kaleng bisa menjadi alternative yang lain.
Menangkap sinyal 3G Dengan Wajan Bolic dan Antena Bazooka
dengan semangat kuputuskan tuk jadikan hp sebagai modem to PC. tp dari sini aku masih bingung...,aqku musti pake kartu GSM apa ya yang buat internetan bisa murah..., dan setelah browsing dan nanya -nanya ke paman google. disana ada IM2 broom yang menawarkan koneksi 3,5 G yang kuenceng..dengan paket pra bayar cuma 100 ribu per bulan dan yang satunya ditawarin telkomselflash dengan harga dikit mahal klo nggak salah 125 ribu perbulan tp cuma untuk pelanggan kartu Hallo. kemudian setelah bertapa selama 1 hari penuh akhirnya aku putuskan tuk make IM2 Broom indosat. setelah dapet kartu perdananya dengan bangganya aku pasang dirumah dan konek ke PC. weee... la da lah.. la kok lemot yo...kayak siput lagi bawa karung beras ...dan sinyal 3G nya kok juga gak muncul.( dengan hati dikit dongkol). aku nanya lagi ama paman google ku yang cuakep dan sueedep..!! dan akhirnya aku dikenal kan ama paman google sebuah antena wajan bolic + Bazzoka 3G yang setelah ku pelajari ternyata nggak rumit rumit amat...kok buatnya, tuk saat ini aku juga lagi eksperimen buat tuch antena...and lom slesai..
tapi aku ingin berbagi pengetahuan dan ilmunya supaya orang orang indonesia pada pinter2 cmua..., ya mungkin aja dari masalah ini muncul ide 2 baru yang lebih cemrlang. aku ingin me-review tulisan mereka yang udah sukses duluan dengan antena wajan bolic + bazzoka 3G supaya lebih banyak diketahui oleh netter mania...! so biar gak berbelit - belit berikut cara bikinnya:
Ini bahan-bahan yang dibutuhkan:
1. Pipa paralon 4 dim panjangnya 60 cm catatan : paralon panjangnya bisa dibawah 60cm. batas minimal >23 cm, aku pake ukuran 50 cm biar nggak terlalu panjang.
2. Tutup/Dop paralon 4 dim lakban Aluminium ( harga lumayan mahal karena harus beli 1 roll..) ,
3. Usb extention / Kabel perpanjangan USB ( harganya sekitar 4-5 ribuan )
4. Peralatan tuk membuat antena (gergaji besi yang kecil, cutter, bor kecil tuk melubangi bag usb)
Cara Pembuatannya:
1. siapkan pipa 4 inch, lalu potong sepanjang 50 cm, boleh lebih atau kurang, panjang antara 23
- 60 cm. berikut gambar nya:
3. Lubangi lakban aluminium pada posisi 6.8cm tempat USB modem 3G akan di masukan. Lapisi pinggiran lubang USB modem 3G dengan lakban aluminium agar nantinya ground USB modem 3G akan bersentuhan dengan lakban aluminium.
4. Siapkan dop pipa 4 inch untuk menutup pipanya. beri isoalasi alumunium pada bagian dalam nya hingga merata , supaya dapat kontak danterhubung langsung dengan body paralon bagian luar. lubangi bagian tengahnya untuk tempat mur dan baut. yang nantinya digunakan untuk di pasang di tang atau tower
5. tutup pipa paralon dengan dop nya hingga benar -benar rata, ingat harus rata ,jika tidak maka
jarak antara lubang usb dengan pangkal dopnya berubah.
Nah selesai dech pembuatan antena bazooka 3G. gampang khan !! yang sulit ntar adalah proses pointing...mesti membutuhkan kesabaran. cari sinyal yang terkuat. selamat mencoba.
Membuat Antena Kaleng Waveguide WLAN
Antena Waveguide WLAN dengan memanfaatkan bahan-bahan yang relatif
murah. Kaleng, konektor, kable dan busi bisa jadi solusi WLAN yang
cukup menyenangkan. Selamat bereksperimen.
Bahan:
- 1 konektor chassis mount N-female
- 4 pasang mur dan baut, atau sesuai kebutuhan
- kabel tembaga 12 gauge secukupnya
- 1 kaleng, diameter yang disarankan adalah 3 inchi atau 3 2/3 inchi
Bahan Tambahan
- Kabel ‘pigtail’ (dengan konektor N-Male)
- Kartu Wireles yang dapat dihubungkan ke ‘pigtail’
Perlengkapan:
- Bor untuk melubangi kaleng, dapat diganti dengan palu dan paku
- Solder
Cara Membuat:
- Pilih kaleng yang ingin digunakan. Buka satu sisinya, habiskan isinya, cuci bersih termasuk labelnya.
- Buat lubang di sisi kaleng anda. Usahakan agar lubang tepat dengan
- ukuran konektornya.
- Jarak lubang dari dasar kaleng tergantung diameter kaleng. Gunakan perhitungan di http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php angka Lg/4 adalah jarak lubang dari dasar kaleng. Perhatikan bahwa angka ¾ Lg adalah tinggi kaleng yang diinginkan Pasang kabel pada konektor, gunakan solder.
- Usahakan panjang kabel yang keluar dari konektor ke dalam kaleng mendekati 1.21 inchi. Sekarang pasang konektor N-female itu, pada lubang yang ada. Gunakan mur dan baut seperlunya, sebaiknya sisi yang dipasang mur menghadap keluar kaleng.
- Hubungkan N-Male pada kabel ‘pigtail’ ke konektor N-Female
- Hubungkan ‘pigtail’pada kartu wireles.
- Antena siap digunakan, arahkan bagian terbuka pada ‘teman’ anda.
Membuat Antenna Wireless dari Wajan Bolic dengan Radio USB WiFi D-Link DWL-G120
DENGAN USB D-LINK DWL-G120
A.) Langkah awal adalah mempersiapkan bahan.
1 buah Wajan penggorengan diameter 36* cm
1 batang Pipa paralon diameter 1” panjang +/- 50* cm
2 buah Tutup pipa paralon paralon diameter 1”
1 buahKlem Antenna
1 buahBesi siku untuk rangka Klem Antenna
2 buahBaut + Sekrup diameter 1 cm
1 buahKaleng Susu bekas + Tutup Plastik
1 buahUSB Wireless D-Link DWL-G120 + USB Cable
1 buahUTP Cable CAT 5E panjang maximum 20 M
B.) Mempersiapkan peralatan tukang.
C.) Melakukan perhitungan berdasarkan teori sebagai berikut:
Untuk mencari jarak Fokus untuk Feeder
f = D^2 / (16*d)
Contoh hasil bisa di lihat di http://my.opera.com/m4m4n/albums/show.dml?id=158489
Semoga Bermanfaat
| m | a | m | a | n |
anscomsys@yahoo.com
NB:
Terima kasih sama Pak E-Goen dari Purwakarta
atas informasi Rumus untuk mencari Fokus dari center Wajan.
Membuat Antena Wi-Fi dengan Kaleng Bekas
1. Sebuah kaleng yang mempunyai panjang 13,3 cm dan diameter 10 cm (kaleng
pelumas atau oli juga bisa digunakan).
2. PCMCIA Card (bila anda menggunakan laptop yang belum dilengkapi
perangkat Wi-Fi 802,11b atau 802,11g) yang mempunyai antena luar.
3. PCI W-Lan Card Wi-Fi 802,11b atau 802,11g (untuk anda yang menggunakan
PC, card tersebut ditancapkan ke Slot PCI).
4. Konektor SMA (untuk konektor yg menghubungkan kabel dengan Card
PCMCIA atau PCI W-lan card, biasanya beberapa jenis PCMCIA masih
menggunakan model pigtail dengan konektor SMA, SMB, SMC atau MCX
5. Kabel coaxial RG-58 yang panjangnya sebaiknya tidak lebih dari 15 meter.
6. Konektor N Plug (TNC Plug Connector RG 58 CRMPG) yang digunakan untuk
menghubungkan ke kabel.
7. Konektor N (TNC Connector segel chasis).
8. Baut dan mur (untuk menempelkan konektor N ke Antena kaleng).
9. Lempengan pipa kuningan yang gulungannya berdiameter 2,5-–-4 mm, bisa
juga menggunakan kawat tembaga yang diambil dari kabel listrik.
Berapa jumlah yang harus anda keluarkan untuk membuat antena ini ?.....
Hanya dengan Rp. 57.000,00 + usaha anda sudah mendapatkan antena Wi Fi buatan anda sendiri.
Membuat Sendiri Antenna Wireless Internet 2.4GHz
Mungkinkah membuat sendiri antenna untuk WLAN 2.4GHz? Mengapa tidak? Ada beberapa referensi menarik di Internet yang dapat memberikan inspirasi bagaimana membuat sendiri Antenna 2.4GHz sendiri, diantaranya adalah:
http://users.bigpond.net.au/jhecker/ (antenna helical)
http://www.saunalahti.fi/~elepal/antenna1.html (antenna dipole / yagi sederhana).
http://www.seattlewireless.net/index.cgi/BuildingYagiAntennas (antenna yagi).
http://www.qsl.net/ki7cx/wgfeed.htm (feed system untuk parabola).
Dll. masih banyak lagi.
Salah satu antenna yang saya lihat paling menarik adalah antenna helical yang dirancang oleh Jason Hecker (jason@air.net.au). Untuk memberikan gambaran bagi para pembaca saya coba terjemahkan secara bebas penjelasan Jason dari http://users.bigpond.net.au/jhecker/.
Komponen yang perlu disiapkan antara lain adalah:
1 x 0.55 meter pipa pralon diameter 40 mm (40 mm inner, 42-43 mm outer).
1 x 40 mm (diameter) penutup pralon.
1 x 150 mm (diameter) penutup pralon atau potongan plastik / kayu yang tenbal dengan diameter yang sama.
2 x 25 mm atau 35 mm baut U.
8 x mur untuk baut U.
8 x ring untuk baut U.
1 x 5/16” baut (yang pendek) dengar mur & ring yang cocok.
1 x lempengan kuningan dengan ketebalan 0.4-0.7 mm secukupnya untuk dipotong dengan lingkaran berdiameter 130 mm.
Kabel tembaga diamter 1 mm berlapis email sepanjang beberapa meter.
1 x konektor N untuk di letakan di panel.
3 x mur & ring untuk konektor N tersebut.
Print PDF file berisi pattern antenna helical, atau membuat sendiri dari perhitungan di bawah. File PDF dapat di ambil dari http://users.bigpond.net.au/jhecker/.
Lem Araldite yang lambat mengeringnya.
Lem Loctite 424 atau yang mirip (seperti superglue atau hotglue gun).
Penutup silicon.
Selotape.
Peralatan yang dibutuhkan:
Gergaji.
Meja yang rata / datar.
Pemotong kabel.
Kunci untuk baut 5/16”.
Obeng untuk konektor N.
Bor
Solder
Gunting (untuk menggunting lempeng kuningan).
Pisau.
Langkah membuat antenna tersebut adalah:
Print & potong template dari PDF file yang anda ambil di http://users.bigpond.net.au/jhecker/. Ada tiga file, yaitu, circle.pdf dan rhspiral.pdf atau lhspiral.pdf. Gunakan rhspiral untuk right handed spiral helicals dan lhspiral untuk left handed spirals. Anda membutuhkan circle untuk membuat ground plane (reflector), kecuali jika anda dapat membuat lingkaran dengan diamter 130 mm yang baik.
Potong pipa pralon 40 mm sepanjang 550 mm (55 cm).
Lilitan template lilitan rhspiral atau lhspiral di pipa pralon dan selotape ujung-ujungnya. Tidak masalah anda menggunakan RIGHT atau LEFT handed template selama ujung-ujungnya menyambung. Pastikan spiral yang kita gambar menyambung ujung ke ujung. Sedikit gap tidak terlalu masalah. Yang perlu di ingat bahwa jika anda menyatukan LEFT & RIGHT handed helical, maka total sinyal akan saling mematikan.
Di ujung awal tempate akan menjadi tempat menempelkan ke dasar antenna. Sebaiknya ujung awal di lebihkan sedikit untuk mengkompensasi ketebalan penutup pralon 40 mm. Seperti tampak pada gambar.
Gunakan ujung yang lancip seperti cutter, beri tanda pada template sepanjang jalur helical dalam interval tetap, misalnya 5 atau 6 tanda setiap putaran. Dengan cara ini kita akan meninggalkan tanda pada pralon untuk memudahkan pada saat kita melilit kabel email. Beri tanda di mana kabel email berhenti di pipa pralon. Anda harusnya mempunyai beberapa mm kelebihan di pipa pralon. Hal ini OK.
Lilitan kabel tembaga berlapis email dan gunakan superglue atau Loctite 424 untuk menempelkan kabel ke tempat akhir kabel di pipa pralon. Perlahan lilitkan kabel sepanjang pipa pralon ikuti tanda spiral yang telah kita toreh di pipa pralon. Pada interval yang sama, misalnya setiap ½ atau 1/3 lilit, tambahkan lem untuk menempelkan kabel di tempatnya.
Pada saat anda mendekati akhir lilitan, lilitan terakhir jangan di lem. Biarkan cukup banyak kabel (10 cm atau lebih) di akhir lilitan. Biarkan dulu beberapa saat sampai lem mengering.
Potong lempengan kuningan atau tembaha dengan diameter 130 mm diambil dari circle.pdf
Bor lubang pada penutup pralon 150 mm dan lempengan 130 mm untuk baut dan konektor N. Semua berpusat pada penutup pralon 40 mm yang akan ditempelkan para penutup pralon 150 mm. Posisikan konektor N pada pinggiran kanan dari penutup pralon 40 mm.
Potong penutup pralon 40 mm agar ada tempat cukup untuk konektor N maupun lubang baut-nya yang tiga buah itu. Untuk memberikan gambaran potongan lihat gambar.
Lubangi di tengah penutup pralon agar cukup untuk baut 5/16”. Penutup pralon dengan potongan maupun lubang baut tampak pada gambar.
Baut penutup pralon 40 mm dan 150 mm menjadi satu seperti tampak pada gambar. (konektor N & reflektor belum terpasang).
Tempat penempelan baut U terserah kepada kita tergantung pada ukunran-nya 25 atau 35 mm atau berapapun. Pastikan agar tidak mengganggu pada saat kita memasang kabel coax di konektor N.
Pasang lempengan tembaga atau aluminium 130 mm pada penutup pralon 150 mm, dan bautkan pada penutup pralon 40 mm. Pastikan semua lubang pada lempengan dan penutup pralon pas.
Sambungkan konektor N.
Untuk dapat matching impedansi antenna yang biasa sekitar 150 ohm untuk antenna helical ke kabel coax yang hanya 50 ohm, anda membutuhkan lempengan tembaga atau kuningan selebar 15-20 mm. Potong lempengan tersebut diagonal dan hubungkan dari konektor N ke ujung antenna. Ukuran potongan tembaga yang digunakan pada sisi tegak adalah 17 mm dan 71 mm dengan diagonal 73 mm. Lempeng aluminium tidak dapat di solder, jadi jangan digunakan. Lempeng kuningan yang baik digunakan. Lihat gambar untuk jelasnya.
Masukan pipa pralon ke penutup pralon 40 mm dan tandai dimana spiral akan bertemu dengan ujung penutup. Potong kabel email yang berlebih disini, gunakan ampelas untuk menghilangkan email yang ada agar siap di solder.
Solder lempeng tembaga yang baru kita buat di atas ke kabel email dari spiral helical. Gunakan lem seperlunya. Mungkin anda perlu melakukan trimming dari lempengan lembaga untuk mencocokan ukuran.
Pada saat pipa pralon masuk secara penuh ke penutup pralon 40 mm, seharusnya pipa akan masuk dengan baik. Setelah itu lempengan tembaha yang menjadi matching impedansi di solder ke konektor N.
Agar pipa pralon menempel dengan baik ke penutup pralon 40 mm, ampelas permukaan kedua benda yang akan saling berhubungan ini dengan ampelas agar lem yang kita gunakan dapat lebih baik menempelkan pralon.
Gunakan lem Araldite yang SLOW DRYING (bukan 5 menit). Letakan Araldite di ujung bawah pipa pralon & di dalam penutup pralon. Atur posisi konektor N & rangkaian matching impedansinya.
Biarkan lem mengering (sekitar satu hari). Pasang baut U dan anda sudah memiliki sebuah antenna helical. Bentuk konektor N yang menonjol melalui lempengan tembaga yang terhubung pada lempengan matching impedansi tembaga tampak pada gambar.
Alasan utama mengapa penutup 150 mm digunakan agar kita dapat menutup selurtuh konstruksi antenna menggunakan pipa pralon 150 mm sehingga aman dari ganggung cuaca burung dll.
Beberapa hal penting
Test pipa pralon yang akan digunakan untuk antenna di dalam oven microwave. Kalau pipa pralon menjadi panas setelah di oven selama 2 menit-an, artinya bahan pipa pralon tersebut tidak baik untuk antenna, karena akan mengambil energi radio.
Rangkaian matching impedensi di atas tidak terlalu sensitif.
Antenna ini cukup baik digunakan untuk jarak 3-4 km dengan line of sight yang baik.
Ada banyak kemungkinan variasi disain, misalnya kita dapat mengunakan PCB yang di etch sesuai dengan pola circle sebagai reflektor.
Iptek Kita Masih Jadi Pelengkap Penderita
Begitu meletakkan jabatannya sebagai Menristek Kabinet Indonesia Bersatu 1, Pak KK, demikian ia akrab disapa, segera “balas dendam” melakukan wisata bersama keluarga tanpa protokoler negara. Berikut bincang-bincang Netsains.Com dengan lelaki berzodiak Taurus ini.
Nycko: Apa kesibukan bapak saat ini setelah tidak jadi Menteri?
Kusmayanto Kadiman (KK): Puji syukur, saya diberi-Nya kemudahan dalam memotivasi diri (self motivation) sehingga tak pernah punya kelebihan waktu untuk tidak berbuat apa-apa. Membaca, menulis, berolahraga, merajut silaturahmi dengan keluarga dan handai-taulan, dan beres-beres rumah adalah sederet kegiatan yang saya lakukan di Jakarta dan Bandung. Selain itu saya juga banyak jalan-jalan bersama istri dan anggota keluarga. Di bulan Nomber dan Desember, saya jalan-jalan ke Semarang, Menado, Ternate, Tidore, batamn, Penyengat, Bintan dan Bali. Kesempatan jalan-jalan ini sungguh saya nikmati tanpa terikat oleh jadwal dan protokoler yang ketat.
Nycko: Masih ingin mengajar lagi ngga pak?
KK: Saya tidak lagi punya semangat untuk mengajar secara formal. Saya telah mengajukan izin pensiun dini dari Pegawai Negeri Sipil dan ITB. Surat permintaan pensiun-dini saya kirim ke Rektor ITB dan Mendiknas pada tanggal 2 Maret 2009 saat ITB merayakan Ulang Tahun Emas (NB. ITB ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 2 Maret 1959).
Nycko: Bapak sudah mengalami menjadi pihak Akademisi, Businessman (zaman dulu sempat keluar dari ITB), dan Government (zaman jadi mentri). Nah, dari 3 bidang itu, mana yang paling bapak sukai?
KK:Rektor (dan akademisi) !
Nycko:Alasanya apa pak?
KK: Ketiganya (yaitu Rektor, Profesional dan Pembantu Presiden) adalah kegiatan yang terbaik pada masanya. Jika dipaksa untuk membuat urutan maka pilihan pertama saya adalah Rektor ITB. Pekerjaan yang membuat adrenalin memompa keras 7×24 jam. Dinamika kampus yang spektrumnya begitu luas: akademik, sosiopolitik sampai urusan korporasi menadjikan hidup saya begitu dinamis. Urutan kedua adalah saat menjadi profesional di dunia usaha. Di dunia usaha ini setiap prestasi mendapat penghargaan setimpal. Idem ditto dengan kesalahan yang dibuat. Stick & Carrot betul-betul diterapkan. Pembantu Presiden adalah tugas yang terberat sepanjang karir saya. Ketiganya saya syukuri sebagai pelangi dalam hidup saya.
Nycko: Jika bisa diwujudkan, bapak ingin kembali ke dunia yang mana, A, B, atau G?
KK: Ketiganya sudah menjadi masa lalu. Biarlah yang sudah berlalu menjadi kenangan indah dalam album.
Nycko: Bapak masih suka menulis?
KK: Membaca dan Menulis saya pandang sebagai berkah dan sekaligus amanah dari Sang Maha Pencipta. Untuk sementara tulisan-tulisan saya bersifat populer ada yang berupa artikel dan ada pula reportase. Semua tulisan untuk sementara ini saya simpan di http://www.kompasiana.com/kusmayantokadiman
Nycko: Sejak kapan bapak suka menulis, sejak mahasiswa atau sejak menjadi rektor, atau mentri?
KK: Sejak kecil saya suka menulis. Semasa jadi pengajar dan peneliti, tulisan fokus pada artikel ilmiah sesuai bidang yang ditekuni. Baru menulis artikel yang cakupannya lebih luas sejak menjabat Rektor ITB. Intensitas menulis bertambah saat jadi Pembantu Presiden dengan misi pembelajaran publik, sosialisasi program dan pertanggungjawaban pada publik.
Nycko: Selama menjadi Mentri, adakah pengalaman yg paling berkesan?
KK: Hal yang paling terkesan selama 5 tahun (Oktober 2004 – Oktober 2009) jadi Pembantu Presiden adalah — Gaji Tidak Pernah Berkurang atau Bertambah selama 5 tahun berturut-turut. Ini sangat terkesan karena jika menggunakan kaidah umum dalam Sistem Manajemen dan Organisasi maka gaji yang tidak pernah naik atau berkurang itu erat kaitannya dengan kinerja yang juga tak pernah naik atau turun. Bahkan dapat diartikan sebagai “hukuman”. Setahu saya semua anggota KIB 2004-2009 termasuk Presiden dan Wakil Presiden mengalami hal serupa. Ini sangat berkesan dan tak terlupakan. Selama jadi Pembantu Presiden hal ini saya suarakan namun bagaikan menggantang asap.
Nycko: Apa harapan bapak kini pada dunia iptek Indonesia?
KK: Tetap saya “bermimpi” iptek sebagai penghela dan pendorong pertumbuhuan sosioekonomi RI. Tak akan mungkin status tumbuh secara berkelanjutan jika RI hanya mengandalkan SDA sebagai sumber devisa dan sebagai konsumen iptek.
Nycko: Optimiskah bapak bahwa iptek kelak bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri? Kira-kira butuh berapa lama lagi?
KK: Selama RI masih dikuasai politikus maka rasa optimis itu bagaikan “Kerap tumbuh dibatu. Hidup segan, mati tak mau”. Dibutuhkan seorang Negarawan yang peduli akan nasib generasi penerus. Doa terus saya panjatkan.
Nycko: Apakah bapak merasa kini iptek dianaktirikan di Indonesia?
KK: Iptek masih menjadi pelengkap penderita, periferi dan sekedar memenuhi syarat perlu.
Nycko: Ada pesan khusus untuk generasi muda kita agar bisa terus semangat memperbaiki Indonesia dengan memanfaatkan Iptek?
Menekan Pemanasan Global dengan Lampu LED
Secara sederhana, LED didefinisikan sebagai salah satu semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. LED merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga unggul dalam hal ketahanan (durability). LED banyak digunakan dalam perangkat elektronik karena ukurannya yang mini dan praktis, serta konsumsi dayanya yang relatif rendah. Usia yang sangat panjang, lebih dari 30 ribu jam, menambah keunggulannya. Sayangnya, suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED itu sendiri. Selain itu, harga per lumen (satuan cahaya) yang lebih tinggi membuat masyarakat memilih cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon.
Efisiensi lampu pijar dan neon
Lampu pijar (incandescent lamp) menggunakan filamen tipis di dalam bola kaca yang hampa udara. Arus listrik mengalir dan memanaskan filamen. Pada suhu yang sangat tinggi, cahaya akan berpijar pada filamen tersebut. Apabila bohlam bocor dan oksigen menyentuh filamen panas, reaksi secara kimia akan terjadi sehingga lampu rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Bohlam pijar masih banyak digunakan di Indonesia terutama di kota-kota kecil sebab harganya yang paling murah di antara jenis lampu lain khususnya yang berbahan gas. Pada proses pencahayaannya, lebih dari 90% energi yang dihasilkan berupa inframerah dan panas. Selain itu, usianya yang hanya 1.000 jam sangat pendek dibandingkan dengan lampu lain yang lebih efisien.
Selain pijar, jenis lampu yang banyak digunakan pada masa kini adalah lampu dengan bahan gas, umumnya neon (fluorescent lamp). Lampu ini memerlukan uap merkuri untuk menghasilkan sinar ultraungu (UV light). Sinar ini kemudian diserap oleh fosfor yang melapisi bagian dalam kaca sehingga cahaya akan berpendar. Panas yang dihasilkan lampu ini lebih sedikit daripada lampu pijar tetapi masih ada energi yang hilang saat memproses sinar ultraungu menjadi cahaya yang kasat mata.
Di antara berbagai jenis lampu, lampu neon termasuk kategori lampu hemat energi dan banyak dipakai di perumahan dan perindustrian. Lampu neon dapat berusia 10 ribu jam, sepuluh kali usia lampu pijar. Namun dampaknya bagi lingkungan, kedua jenis lampu ini cukup berbahaya. Lampu pijar sangat boros dalam efisiensi energi dan cahayanya tidak cukup terang, sehingga di negara-negara maju lampu ini sudah jarang dipakai lagi. Kandungan merkuri pada lampu neon pun tidak baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Tingkat efisiensi energi yang rendah membawa pengaruh bagi pemanasan global.
Hemat energi, hemat biaya
Lampu pijar dan neon tidak berguna lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian dengan lampu LED. Lampu ini merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga ia tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam.
LED hanya memiliki 4 macam warna yang kasat mata, yaitu merah, kuning, hijau, dan biru. Untuk menghasilkan sinar putih yang sempurna, spektrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan. Yang paling umum dilakukan adalah penggabungan warna merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB. Sampai saat ini, pengembangan terus dilakukan untuk menghasilkan lampu LED dengan komposisi warna seimbang dan berdaya tahan lama.
Keunggulan dan kelemahan lampu LED sama dengan yang terdapat pada LED itu sendiri. Namun, manfaatnya terasa dalam menekan pemanasan global dan mengurangi emisi karbon dunia. Lampu ini berasal dari bahan semikonduktor, jadi tidak diproduksi dari bahan karbon. Bila lampu LED digunakan di seluruh dunia, total energi listrik untuk penerangan dapat berkurang hingga 50%. Selisih emisi karbon yang dihasilkan dunia bisa mencapai 300 juta ton per tahunnya.
Faktor penting yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat adalah harga. Seberapa mahalkah total biaya untuk jenis lampu LED? Mari kita bandingkan antara lampu Osram Compact Fluorescent 13W Mini Twist dengan CC Vivid Plus 36 LED 2,5W. Lampu Osram berusia hingga 8 ribu jam, sedangkan lampu Vivid dapat bertahan hingga 60 ribu jam.
Compact Fluor. 13W Mini Twist | CC Vivid Plus 36 LED 2,5W | |
Usia maksimal | 8 ribu jam | 60 ribu jam |
Jumlah bohlam dalam 60 ribu jam | 7,5 | 1 |
Biaya bohlam (perkiraan dalam rupiah) | 7,5×50 ribu = 375 ribu | 450 ribu |
Energi (selama 60 ribu jam) | 780 kWh | 150 kWh |
Biaya listrik (Rp700/kWh) | 546 ribu | 105 ribu |
Total biaya (Rp) | 921 ribu | 555 ribu |
Melihat perhitungan pada tabel di atas, kita bisa berhemat sampai Rp366 ribu dengan 1 lampu LED. Memang bukan perbedaan yang terlalu besar. Namun untuk menekan pemanasan global, hal sekecil apapun dapat membawa perubahan besar, bukan?