Senin, 18 Januari 2010

Hemat Energi? Jadilah Vegetarian!

Krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dalah dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Apa pasal? Sebab ternyata bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam produksi dan suplainya dibanding makanan nabati.

Saat ini 19$ konsumsi energi di Amerika Serikat (AS) digunakan untuk memproduksi dan menyuplai makanan, begitu ungkap David Pimentel dan koleganya di Cornell University dalam jurnal Human Ecology. Produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi dalam produksinya dibanding dengan sayuran, buah dan beras. Untuk membuat satu tangkup hamburger saja membutuhkan setidaknya 1.300 galon air, demikian menurut U.S. Geological Survey. Studi yang dilakukan ilmuwan asal University of Chicago, Gidon Eshel dan Pamela Martin mengatakan bahwa menjadi vegetarian sangat efektif dalam menghemat energi.

“Dengan mengurangi junk food dan memakan sedikit daging, orang Amerika bisa memberi kontribusi besar pada konsumsi bahan bakar dan memperbaiki kesehatannya sendiri,” jelas Pimentel.

Porsi Kecil

Sementara itu bagi mereka yang bermasalah dengan kebiasaan makan, tenang saja. Kelak manusia akan makan dalam porsi lebih sedikit. Mengapa? Biaya bahan pangan dan sumber energi yang terus membengkak akibat pemanasan global akan membuat manusia makan lebih sedikit.

Setidaknya itulah prediksi ilmuwan University of Illinois terhadap mendongkraknya harga makanan di masa mendatang. Selain menghemat, mengurangi porsi makan dilakukan demi kesehatan juga. Biaya perawatan kesehatan yang juga membengkak, membuat orang terpaksa menganut gaya hidup sehat dengan diet.

Ingin berkontribusi dalam menghemat energi? Mungkin bisa mulai mencoba diet. Asal tidak sampai kekurangan gizi saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar